Beranda

Thursday, December 2, 2010

Penyesalan yang tertunda

Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda,sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda Ibunya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya.
Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ibunya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.
Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya,
bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ibunya. Sang ibu tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu,dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu.
Lalu ibunya pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci !
Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Album Fhoto yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu terukir indah namanya yg ditulis tangan oleh Ibu ny sendiri memakain tinta emas.
Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ibu memang sangat mencintai saya, buat siapa semua uang Ibu, kenapa Ibu hanya belikan ini untukku ? "
Lalu dia membanting Album itu dan lari meninggalkan Ibunya. Ibunya tidak
bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas.
Sementara itu Ibunya semakin tua dan tinggal sendiri.
Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia.
Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa sayangnya pada dia.
Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang Ibu, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa Ibunya telah meninggal,dan sebelum ibunya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah Ibunya untuk mengurus semua harta peninggalannya.
Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ibunya.
Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ibunya, dia menemukan Kitab Suci itu yang masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.
Dengan berlinangan airmata, dia lalu memungut Album fhoto itu, dan mulai membuka lembar demi lembar.
Di halaman pertama Album itu, dia membaca tulisan tangan ibunya, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini"
Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Album itu. Dia memungutnya,.... sebuah kunci mobil….
Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan.
Dia membuka halaman terakhir Album itu, dan dia menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.
Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam.
Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ibunya bersama anaknya sewaktu diwisuda yg sedang tersenyum bangga.
Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa penyesalannya terhadap Ibu ny yang tak mungkin dpt diobati........

SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUN TAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI (Sebelum kita meminta maaf padanya)...


Baik buat saya maupun buat teman-teman sekalian Bila ibu maupun ayah anda masih hidup jangan sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya gembira. Bila mereka telah tiada, jangan putuskan tali silaturahmi yang telah dirintisnya dan doakanlah agar Allah SWT selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya,amiiiiiiiiiiiiiiiiiin.